Langsung ke konten utama

SEPULUH ATURAN DEFENCE



Oleh : Bert Toar Polii

Dalam permainan bridge ada tiga area penting yang harus dikuasai dengan baik jika ingin menjadi pemain yang andal. Pertama adalah teknik penawaran disusul teknik play dan terakhir tentu saja teknik defense. Rasanya semua sepakat kalau diurut sesuai tingkat kesulitan maka teknik penawaran disusul teknik play dan yang terberat teknik defense.
Mengapa, jelas walaupun sama dengan declarer bias melihat kartu dummy – defender tidak mempuyai hubungan dengan dummy. Berbeda dengan declarer yang bias membangun komunikasi dengan dummy. Umumnya pemain akan cepat menguasai teknik play disbanding tenik defense karena selain bakat, pengalaman bertanding sangat menentukan.
Untuk meningkatkan kemampuan defense, menurut  Martin Hoffman seorang pakar bridge dari Amerika, ada 10 aturan dasar yang perlu dikuasai.
  1. Perhatikan dengan saksama jalannya penawaran. Bukan hanya menyimak tapi mencoba untuk mengambil kesimpulan tentang kemungkinan pegangan lawan.
  2. Tanyalah arti penawaran lawan. Ada beberapa cara untuk bertanya yang dilakukan pemain, tidak bertanya sama sekali, bertanya saat jalannya penawaran sudah selesai, bertanya setiap lawan bid dan terakhir bertanya khusus pada situasi dimana kita tidak mengerti. Menurut saya yang terbaik adalah bertanya saat jalannya penawaran telah berakhir kecuali kalau lawan bermain sistim yang sangat ruwet.
  3. Hindari double yang tidak perlu saat lawan bid  artificial seperti “fourth suit forcing”, Gerber, Splinter atau  lainnya kecuali memang dianggap sangat penting untuk memberikan informasi kepada partner. Sebab, jika anda double lawan mempunyai 3 pilihan bid, pass, redouble atau bid yang bisa dimanfaatkan untuk arti tertentu. Tentu saja aturan ini tidak berlaku untuk “lead directing double”.
  4. Taktik bidding perlu tapi jangan melakukan “psychic”.
  5. Lakukan lead yang normal.
  6. Biasakan teruskan lead partner kecuali ada alasan yang sangat kuat untuk beralih serang warna lain.
  7. Ambil waktu berpikir pada trik pertama.
  8. Pada saat lawan memainkan warna panjang dimana defender harus melakukan beberapa kali “discard” maka untuk hal tersebut telah dipikirkan sebelumnya. Hal yang sama juga dilakukan ketika defender memegang beberapa kartu kunci. Jangan setelah menemukan masalah baru berpikir.
  9. Gunakan signal yang telah disepakati secara konsisten dengan catatan jangan dilakukan secara otomatis. Ada banyak situasi dimana signal yang kita lakukan lebih bermanfaat buat lawan, hindari hal ini.
  10. Jangan komentar. Salah satu contoh yang sering diteladani adalah kelakuan pemain Italia ketika berhdapan dengan Perancis yang diceriterakan Terence Reese dalam salah satu bukunya-walaupun bid grand slam notrump  mati 9 tapi tidak ada satu katapun keluar dari kedua pemain. Board-board selanjutnya mereka bermain sempurna. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Penawaran Presisi

Sistem Penawaran Presisi ( Precision Bidding System ) atau sering disingkat Prec adalah sistem penawaran yang memiliki penggemar sangat banyak di Indonesia. Bahkan, dalam salah satu artikel Bert Toar Polii ditulis: Indonesia adalah Presisi ! Popularitas sistem ini terutama karena opening bid (pembukaan) 1C yang berarti punya pegangan kartu berjumlah 16HCP atau lebih. Cukup sampai disinikah sistem presisi berlaku ? Ternyata tidak. Karena itu, agar mendapatkan gambaran yang cukup lengkap tentang sistem yang berbasis distribusi ini, saya mengadopsi dari Sistem Presisi AMOX COMMUNITY yang rasanya cukup mewakili sistem presisi baku di bawah ini. 1) Penawaran Tingkat 1: OPENER RESPONDER POINTS 1 D SEGALA DISTRIB 0 – 7 1 C 1 H / S MIN 5 LEMBAR 8 – 15 16 UP 1 NT BALANCE 8 – 10 2 C / D MIN 5 LEMBAR 8 – 15 SEGALA DISTR. 2 H / S MIN 6 LEMBA

Bridge Itu Olahraga Otak Yang Asyik Lho - Pengenalan

Bridge itu jembatan. Yang dijembatani adalah informasi kartu dari pasangan dua orang yang sifat dan kemampuan berpikirnya berbeda.  Bentang informasi kartu sebanyak jumlah lembar, warna dan nilai kartu bridge. Nama aslinya Contract Bridge atau bisa juga disebut Bridge saja. Bridge termasuk olahraga otak seperti catur. Bedanya, catur dimainkan individual. Bridge harus dilakukan berpasangan. Memadukan dua orang yang secara alamiah tentu berbeda karakter (sifat atau kepribadian), selera serta kapasitas berpikirnya. Permainan Bridge menggunakan alat bantu utama berupa satu set kartu yang popular disebut kartu remi tanpa joker . Ada 52 lembar yang terbagi dalam 4 warna . Dimulai dari warna terlemah , Club (C)   atau keriting , kemudian Diamond (D) atau wajik , Heart (H) atau hati  dan w arna terkuat adalah Spade (S) atau daun . Kita akan tahu kalau setiap warna kartu bridge itu berjumlah 13 lembar (52 ÷ 4). Bridge berkembang jadi permainan yang mend

Pandangan Islam Tentang dan Manfaat Olahraga Bridge

Bridge atau Contract Bridge memakai kartu sebagai sarana utama permainan yang kini semakin mendunia dan menyebar di semua usia maupun strata sosial.  Sementara itu, ada beberapa atau kebanyakan permainan yang menggunakan jenis kartu yang sama cenderung membawa kesan negatif sebagai alat untuk berjudi.  Pada dasarnya, judi adalah perbuatan yang dilarang oleh hukum negara Indonesia dan agama (khususnya Islam). Dalam ranah hukum negara, judi atau perjuadian adalah suatu bentuk kriminalitas yang bersumber dari dua hal: niat dan kesempatan. Artinya, permainan kartu jenis apapun jika diawali dengan niat untuk berjudi, maka hal itu termasuk tindak kriminalitas dan hukumnya haram. Apalagi jika ada kesempatan atau peluang untuk melakukannya. Karena berjudi dapat dilakukan dengan sarana apapun, bukan hanya dengan media kartu. Permainan bridge adalah satu cabang olahraga otak seperti halnya catur (schaack/chess). Sportivitas (jujur dan saling menghargai) adalah asas utama. Bridge mem