Langsung ke konten utama

SIRKUIT (LIGA) BRIDGE DULONGMAS - Bagian I





Mewujudkan sebuah gagasan menyelenggarakan turnamen bridge berskala sedang di tengah suasana padat kegiatan keolahragaan (POPDA) di Kebumen bukan hal mudah. Bayang-bayang kelabu pertama yang harus ditembus adalah antisipasi kapasitas internal yang saat ini relatif berkurang secara signifikan adalah karena kesibukan pekerjaan masing-masing pengurus yang sebagian besar adalah guru. Saat ini, guru tidak hanya dituntut cakap menyelenggarakan kegiatan pendidikan (belajar dan mengajar) secara umum. Tetapi harus mampu pula mengelola manajemen kependidikan secara maksimal. Kedua, adalah masalah klasik : pandangan umum tentang permainan dengan media kartu hampir selalu dikonotasikan mengandung unsur perjudian. Ketiga dan cukup vital adalah pendanaan. 

 Kasi Olahraga Disdikpora dan Ketua Umum GABSI Kab. Kebumen angkat Piala Bergilir 

 Sambutan Ketua Umum Pengkab GABSI Kebumen: Bp.Kadar, Spd, MPd

 Sambutan Kasi Olahraga Disdikpora Kab. Kebumen: Ibu Umiyati, SPd, MPd

Selama ini, hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh GABSI Kebumen  bersumber dari alokasi dana taktis APBD melalui KONI Kabupaten yang secara politik rawan misinterpretasi. Dengan realisasi sebesar Rp 4 juta/ tahun, Gabsi Kebumen harus mengikuti sedikitnya 3 ajang silaturahmi triwulan antara atlet dalam Pengurus Kabupaten GABSI se eks Karesidenan Kedu dan Banyumas yang diselenggarakan bergilir di Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Banyumas, Cilacap dan   Kebumen. Satu ajang rutin yakni Temanggung Cup (setiap November) dan Kejuaraan se Provinsi Jawa Tengah. Jika dibuat rata-rata, dana yang diperlukan untuk mengikuti satu kegiatan sekitar Rp 2 juta, maka setiap tahun Pengurus Kabupaten GABSI Kebumen harus menyiapkan sedikitnya Rp 10 juta. Kekurangan dana selama ini ditopang dari sumbangan anggota, Pengurus dan pelatih : Bp. K. Hidayat (Toko 55). 

 Atlet Pengkab GABSI Temanggung in action dengan Piala Bergilir di depan gerbang aula PGRI yang tergenang air sehabis hujan



 Para pemuka di Pengkab GABSI Temanggung

 Saya dapat kesempatan berpose angkat Piala Bergilir dengan para atlet Pengkab GABSI Temanggung


Satu kebiasaan dalam penyelenggaraan Latihan Bersama Triwulan GABSI se eks Karesidenan Kedu dan Banyumas ialah asas efektivitas informasi. Kontak personal adalah langkah awal sebelum pemberitahuan formal melalui surat. Kali ini, selain bagi Cilacap, semua berjalan lancar. Melalui anggota yang kemudian diteruskan kepada Pengurus. Itulah yang dilakukan jika ada perubahan atas kebiasaan tadi. GABSI Kebumen telah melakukan kontak personal melalui anggota dan mengirim surat via pos kilat khusus yang biasanya hanya perlu  3 hari kerja. Sayang sekali, sampai dengan saat-saat terakhir pertandingan yang mulai tahun 2013 ini berubah nama menjadi SIRKUIT (LIGA) BRIDGE DULONGMAS ini akan dibuka, tidak ada informasi yang masuk ke anggota maupun Pengurus GABSI Kebumen selaku Panitia Penyelenggara Putaran I di Kebumen dari GABSI Cilacap. Kami masih berusaha melakukan konfirmasi melalui beberapa sumber dan hasilnya negatif.  Akhirnya kami harus memutuskan untuk tetap menyelenggarakan kegiatan ini tanpa kehadiran Cilacap. Sangat disesalkan memang.




PERINGKAT AKHIR SETELAH 2 SESI

NO
NAMA PASANGAN
ASAL
SESI I
SESI II
TOTAL



MP
%
MP
%
MP
%
1
SUGIYANTO – NUR HIDAYATI
BANYUMAS
179
62,15
205
62,27
384
62,71
2
HARYO – BURHAN
TEMANGGUNG
161
55,90
199
61,42
360
58,66
3
GANDI – AGUNG
TEMANGGUNG
164
56,94
188
58,02
352
57,48
4
BAMBANG – TIO
PEKALONGAN
156
54,17
192
53,33
348
56,71
5
INDRA – HELGA
BANYUMAS
191
66,32
151
46,60
342
56,46
6
ANTOK – ARIF
TEMANGGUNG
136
47,22
208
64,20
344
55,71
7
SUHARSONO – TUDJWADI
KEBUMEN
167
57,99
165
50,93
332
54,46
8
MIRWAN – SAHARI
PEKALONGAN
154
53,47
167
51,54
321
52,51
9
EDY S – SUTIYO
BANYUMAS
154
53,47
162
50,00
316
51,74
10
AGUS IS – DENY P
TEMANGGUNG
127
44,10
192
59,26
319
51,68
11
IRSYADI – K. HIDAYAT
WONOSOBO – KEBUMEN
154
53,47
153
53,13
307
50,35
12
FERY P – MARZUKI
KEBUMEN
170
59,03
121
37,35
291
48,19
13
DASIMIN – GUNADI
KEBUMEN
136
47,22
159
49,07
295
48,15
14
S. PRANATA – MARTONO
WONOSOBO
136
47,22
158
48,77
294
47,99
15
ANTON – SUGIYANTO
TEMANGGUNG
127
44,10
167
51,54
294
47,82
16
HENI – BAMBANG
KEBUMEN
135
46,88
156
48,15
291
47,51
17
SUKIRNO – MINANG
PEKALONGAN
130
45,14
152
46,91
282
46,03
18
JAMIL – HALIM
TEMANGGUNG
118
40,97
158
43,89
276
44,87
19
AGUS M – YANTO
TEMANGGUNG
115
39,93
157
48,46
272
44,19
20
PALUPI – TOTO
KEBUMEN
112
38,89
148
41,11
260
42,28
21
BUDI – MARGIYONO
TEMANGGUNG
119
41,32
139
42.90
258
42,11
22
MUKADI – RUSMAN
TEMANGGUNG
121
42,01
103
31,79
224
36,90




Peringkat I pasangan Bp. Sugiyanto dan Nur Hidayati (Banyumas)
menerima Piala Bergilir dari Bp. Tio (Pekalongan).

 Inilah para jawara (peringkat 1 - 4) Putaran I di Kebumen
(dari kiri - kanan)

 Peringkat 1: pasangan Bp. Sugiyanto dan Ibu Nur Hidayati (Banyumas)
menerima hadiah uang yang diserahkan oleh Bp. Suharsono (Kebumen)

 Bp. Sutiyo (Banyumas) menyerahkan hadiah uang kepada Peringkat III
pasangan Gandhi & Agung (Temanggung)

 Peringkat 4: Bp. Tio dan Bp. Bambang (Pekalongan) 
menerima ucapan selamat dari Bp. Sugiyono (Gabmen)

Peringkat 2: Burhanudin dan Bp. Haryo (Temanggunng) mendapat
ucapan selamat dari Bp. Martono (Wonosobo)



Di balik kesedihan mendalam atas ketidak-hadiran saudara dan tetangga dekat, Cilacap, datang satu pesan singkat dari kota Pekalongan. Bahwa mereka akan hadir di Kebumen dengan 3 pasang pemain dan minta dicarikan penginapan layak. Berita ini langsung saya konfirmasi ke sumbernya dan Alhamdulillah. Allah SWT memberi anugerah kebahagiaan di tengah kesedihan agar kita tidak berlebihan dalam hal apapun. Amin ya robbal ‘alamin. Atlet bridge dari kota batik ini bahkan memuji Kebumen secara umum. Masih ada hotel yang bersih dan nyaman di tengah kota bertarif di bawah 100 ribu perak. Memang inilah salah satu cara mengenalkan Kebumen sebagai kota tujuan wisata yang patut dipertimbangkan dengan bijak.

 Kontingen GABSI Pekalongan 

 GABSI Kebumen

 GABSI Banyumas

 GABSI Wonosobo plus Marzuki (Kebumen) & Anton (Temanggung)

Masuknya GABSI Kota Pekalongan dalam ajang ini tentu saja mengubah nama dari Sirkuit Bridge DUMAS menjadi Sirkuit Bridge DULONGMAS. Sementara itu, dalam peta keolahragaan di Provinsi Jawa Tengah, ada satu ajang kewilayahan yang disebut PORWIL III DULONGMAS yang diselenggarakan di antara dua POR Provinsi (PORProv). Sehingga, cabang olahraga bridge yang selama ini disikapi mendua, telah memelopori satu ajang tambahan untuk alat ukur prestasi atlet yang terstruktur setiap 3 atau 4 bulan. Dengan pola informal atau semi formal ini, sirkuit bridge Dulongmas diharapkan dapat terus berlangsung. Tentu saja tidak menutup peluang untuk kehadiran wilayah lain dalam Provinsi Jawa Tengah, NKRI maupun sebagai Festival Internasional. Sistem dan pola penyelenggaraannya memang akan berbeda, tapi tanpa mengubah gagasan dasar yakni sebagai ajang silaturahmi dan alat ukur prestasi. Insya Allah.   


Bagian II: tentang pernak-pernik penyelenggaraan dan dampaknya.

Komentar

  1. aku pengin mengembangkan BRIDGE di Banyumas , tapi ga ada teman dan ga ada pasangan . bagaimana Y solusinya

    BalasHapus
  2. Di Banyumas ada pusat latihan dan organisasinya dikelola dengan cukup baik oleh Pengkab Gabsi Banyumas. Silakan kirim no kontak anda

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Penawaran Presisi

Sistem Penawaran Presisi ( Precision Bidding System ) atau sering disingkat Prec adalah sistem penawaran yang memiliki penggemar sangat banyak di Indonesia. Bahkan, dalam salah satu artikel Bert Toar Polii ditulis: Indonesia adalah Presisi ! Popularitas sistem ini terutama karena opening bid (pembukaan) 1C yang berarti punya pegangan kartu berjumlah 16HCP atau lebih. Cukup sampai disinikah sistem presisi berlaku ? Ternyata tidak. Karena itu, agar mendapatkan gambaran yang cukup lengkap tentang sistem yang berbasis distribusi ini, saya mengadopsi dari Sistem Presisi AMOX COMMUNITY yang rasanya cukup mewakili sistem presisi baku di bawah ini. 1) Penawaran Tingkat 1: OPENER RESPONDER POINTS 1 D SEGALA DISTRIB 0 – 7 1 C 1 H / S MIN 5 LEMBAR 8 – 15 16 UP 1 NT BALANCE 8 – 10 2 C / D MIN 5 LEMBAR 8 – 15 SEGALA DISTR. 2 H / S MIN 6 LEMBA

Bridge Itu Olahraga Otak Yang Asyik Lho - Pengenalan

Bridge itu jembatan. Yang dijembatani adalah informasi kartu dari pasangan dua orang yang sifat dan kemampuan berpikirnya berbeda.  Bentang informasi kartu sebanyak jumlah lembar, warna dan nilai kartu bridge. Nama aslinya Contract Bridge atau bisa juga disebut Bridge saja. Bridge termasuk olahraga otak seperti catur. Bedanya, catur dimainkan individual. Bridge harus dilakukan berpasangan. Memadukan dua orang yang secara alamiah tentu berbeda karakter (sifat atau kepribadian), selera serta kapasitas berpikirnya. Permainan Bridge menggunakan alat bantu utama berupa satu set kartu yang popular disebut kartu remi tanpa joker . Ada 52 lembar yang terbagi dalam 4 warna . Dimulai dari warna terlemah , Club (C)   atau keriting , kemudian Diamond (D) atau wajik , Heart (H) atau hati  dan w arna terkuat adalah Spade (S) atau daun . Kita akan tahu kalau setiap warna kartu bridge itu berjumlah 13 lembar (52 ÷ 4). Bridge berkembang jadi permainan yang mend

Pandangan Islam Tentang dan Manfaat Olahraga Bridge

Bridge atau Contract Bridge memakai kartu sebagai sarana utama permainan yang kini semakin mendunia dan menyebar di semua usia maupun strata sosial.  Sementara itu, ada beberapa atau kebanyakan permainan yang menggunakan jenis kartu yang sama cenderung membawa kesan negatif sebagai alat untuk berjudi.  Pada dasarnya, judi adalah perbuatan yang dilarang oleh hukum negara Indonesia dan agama (khususnya Islam). Dalam ranah hukum negara, judi atau perjuadian adalah suatu bentuk kriminalitas yang bersumber dari dua hal: niat dan kesempatan. Artinya, permainan kartu jenis apapun jika diawali dengan niat untuk berjudi, maka hal itu termasuk tindak kriminalitas dan hukumnya haram. Apalagi jika ada kesempatan atau peluang untuk melakukannya. Karena berjudi dapat dilakukan dengan sarana apapun, bukan hanya dengan media kartu. Permainan bridge adalah satu cabang olahraga otak seperti halnya catur (schaack/chess). Sportivitas (jujur dan saling menghargai) adalah asas utama. Bridge mem