Oleh
: Bert Toar Polii
Dalam permainan bridge ada tiga area
penting yang harus dikuasai dengan baik jika ingin menjadi pemain yang andal.
Pertama adalah teknik penawaran disusul teknik play dan terakhir tentu saja
teknik defense. Rasanya semua sepakat kalau diurut sesuai tingkat kesulitan
maka teknik penawaran disusul teknik play dan yang terberat teknik defense.
Mengapa, jelas walaupun sama dengan
declarer bias melihat kartu dummy – defender tidak mempuyai hubungan dengan
dummy. Berbeda dengan declarer yang bias membangun komunikasi dengan dummy.
Umumnya pemain akan cepat menguasai teknik play disbanding tenik defense karena
selain bakat, pengalaman bertanding sangat menentukan.
Untuk meningkatkan kemampuan
defense, menurut Martin Hoffman seorang pakar bridge dari Amerika, ada 10
aturan dasar yang perlu dikuasai.
- Perhatikan dengan saksama jalannya penawaran. Bukan
hanya menyimak tapi mencoba untuk mengambil kesimpulan tentang kemungkinan
pegangan lawan.
- Tanyalah arti penawaran lawan. Ada beberapa cara untuk
bertanya yang dilakukan pemain, tidak bertanya sama sekali, bertanya saat
jalannya penawaran sudah selesai, bertanya setiap lawan bid dan terakhir
bertanya khusus pada situasi dimana kita tidak mengerti. Menurut saya yang
terbaik adalah bertanya saat jalannya penawaran telah berakhir kecuali
kalau lawan bermain sistim yang sangat ruwet.
- Hindari double yang tidak perlu saat lawan bid
artificial seperti “fourth suit forcing”, Gerber, Splinter
atau lainnya kecuali memang dianggap sangat penting untuk memberikan
informasi kepada partner. Sebab, jika anda double lawan mempunyai 3
pilihan bid, pass, redouble atau bid yang bisa dimanfaatkan untuk arti
tertentu. Tentu saja aturan ini tidak berlaku untuk “lead directing
double”.
- Taktik bidding perlu tapi jangan melakukan “psychic”.
- Lakukan lead yang normal.
- Biasakan teruskan lead partner kecuali ada alasan yang
sangat kuat untuk beralih serang warna lain.
- Ambil waktu berpikir pada trik pertama.
- Pada saat lawan memainkan warna panjang dimana defender
harus melakukan beberapa kali “discard” maka untuk hal tersebut telah
dipikirkan sebelumnya. Hal yang sama juga dilakukan ketika defender
memegang beberapa kartu kunci. Jangan setelah menemukan masalah baru
berpikir.
- Gunakan signal yang telah disepakati secara konsisten
dengan catatan jangan dilakukan secara otomatis. Ada banyak situasi dimana
signal yang kita lakukan lebih bermanfaat buat lawan, hindari hal ini.
- Jangan komentar. Salah satu contoh yang sering
diteladani adalah kelakuan pemain Italia ketika berhdapan dengan Perancis
yang diceriterakan Terence Reese dalam salah satu bukunya-walaupun bid
grand slam notrump mati 9 tapi tidak ada satu katapun keluar dari
kedua pemain. Board-board selanjutnya mereka bermain sempurna.
Komentar
Posting Komentar