Setelah
mengenal nama, jenis, kelompok dan kategori serta nilai kartu Bridge pada Bagian 1, saatnya mengetahui lebih dalam
tentang cabang olahraga prestasi ini. Ketika akan memulai, apa yang harus
disiapkan? Pertama dan terpenting adalah pelaku atau pemain (player). Karena
harus dilakukan berpasangan dua lawan dua, untuk dapat bermain Bridge harus ada
dua pasangan. Biasa disebut pasangan tuan rumah (TR) dan tamu (TM). Di sini
sangat jelas bahwa harus ada empat (4) orang agar dapat bermain Bridge.
Kedua
adalah alat yang terdiri dari satu atau beberapa set kartu dan alat tulis untuk
mencatat proses tawar menawar (bidding) sampai dicapai kesepakatan (kontrak).
Bidding adalah kata kunci dalam Bridge. Agar jelas dan mudah dipahami, berikut
ini adalah tahapan yang dilalui untuk bermain Bridge:
Mengocok
dan membagi kartu oleh pembagi (dealer). Setelah dikocok dengan benar, tidak
boleh dipilah-pilah sekehendak hati pembagi. Semua kartu dibagi habis secara
teratur mengikuti arah putar jarum jam. Kartu pertama harus diberikan kepada
pemain yang berada di sebelah kiri pembagi satu demi satu lembar. Artinya,
kartu terakhir (ke 52) akan diterima oleh pembagi. Sehingga setiap pemain
menerima 13 lembar kartu .
Susun
menurut warna dan urutan kartu. Dalam menyusun sebaiknya diselang seling :
hitam-merah-hitam merah untuk memudahkan pandangan dan perhitungan nilai maupun
distribusi kartu.
Hitung
nilai berdasarkan HCP.
Perhatikan
dengan saksama faktor keterbagian/ distribusi kartu. Ada dua jenis distribusi yakni
pegangan berimbang (balanced hand) dan acak (unbalance hand).
Pola
distribusi kartu termasuk kategori pegangan berimbang jika memenuhi syarat
termasuk dalam salah satu susunan kartu berikut ini:
4-3-3-3
4-4-3-2
5-3-3-2
Pola
distribusi di atas berdasarkan pada jumlah lembar dalam satu warna kartu. Bukan
mengikuti urutan kekuatannya. Tujuan memahami pola distribusi kartu adalah
untuk menentukan kontrak dengan warna unggulan (Trump) atau tanpa warna
unggulan (No Trump).
Keterangan
gambar:
Kotak
yang ada di tengah adalah posisi duduk pemain. U = Utara, T = Timur, S =
Selatan dan B = Barat. Pasangan U - T melawan T - B.
Pada
contoh 1, Utara memegang kartu dengan pola distribusi : 4-4-3-2, sedangkan
Selatan : 5-3-3-2.
Pada
contoh 2, pola distribusi kartu pegangan Selatan : 4-3-3-3.
Dengan
menggunakan contoh 1 distribusi kartu di atas, jika Timur memegang kartu dengan
distribusi di bawah ini:
S -
AQ108
H-
A109
D-
64
C-
QJ96
dan
Selatan memegang kartu dengan distribusi di bawah ini:
S -
K93
H-
J865
D-
AQ10
C-
K102
Bagaimana
distribusi kartu yang dipegang oleh Barat? Jawaban yang paling sederhana adalah
sisanya (buat PR).
Istilah
yang perlu diingat:
- Bidding atau auction bidding: proses tawar menawar untuk menentukan kontrak.
- BIDDING SHEET (lembar atau kertas penawaran) ; bidding kit: alat khusus untuk melakukan proses penawaran.
- Board (papan permainan): set kartu bernomor urut yang berisi informasi tentang posisi pembagi kartu (dealer) dan keadaan kartu itu bahaya (vulnerable) atau aman.
- Contract (kontrak): kesepakatan yang dicapai dalam proses tawar menawar.
- Dealer (pembagi kartu).
- Declarer: pemain yang memenangkan kontrak.
- Defender: pasangan yang bertahan
- Dummy: pasangan declarer
- Lead: cara meminta pemain lain untuk mengikuti warna kartu yang diinginkan
- Leader: pemain yang melakukan lead
- Opener : pemain yang melakukan penawaran pertama
- Trick: satu hitungan kemenangan atas sebuah lead
Komentar
Posting Komentar