Dumas adalah
kependekan dari Kedu dan Banyumas. Yaitu dua wilayah eks karesidenan di Jawa
Tengah. Eks Karesidenan Kedu terdiri dari Kota Magelang, Kabupaten Magelang,
Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten
Purworejo. Sementara itu, eks Karesidenan Banyumas terdiri dari Kabupaten
Banyumas (dan Kota Purwokerto), Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara dan
Kabupaten Purbalingga. Kabupaten Kebumen berbatasan langsung dengan Kabupaten
Cilacap di sebelah Barat dan Kabupaten Banjarnegara di sebelah Utara.
Pada kesempatan di
sela menunggu hasil perhitungan Bupati Temanggung Cup November 2008, kami (Bp.
Suharsono dan saya) dari Gabungan Bridge Kebumen (Gabmen) berbincang-bincang
dengan Pengurus Kabupaten Banyumas (Bp. Haryoto) serta Bp. Tri Ratno (Gabtema –
Temanggung) tentang kemungkinan melakukan latihan bersama di antara kedua
wilayah ini. Sambutan kolega kami sangat bagus, bahkan boleh disebut antusias.
Sepulang dari Temanggung, kami telah membawa kesepakatan untuk penyelenggaraan
pertama di Banyumas pada minggu ke 3 (Minggu, 25 Januari 2009) di salah satu Balai
Desa yang diikuti oleh 22 pasangan (pairs)
dari 5 Pengurus Kabupaten : Temanggung, Wonosobo. Kebumen, Cilacap dan Banyumas
selaku tuan rumah. Putaran berikkutnya di Kebumen ( Aula SMA Masehi, 14 Juni
2009) yang diikuti oleh 24 pasang dari Pengkab sama dengan putaran sebelumnya.
Putaran ini adalah penutup di tahun 2009 karena beriringanwaktu dengan penyelenggaraan POR Provinsi Jawa
Tengah di Solo dan Bupati Temanggung Cup yang diselenggarakan pada Minggu III
November. Sepanjang 2010, kecuali di Wonosobo (Minggu, 13 Juni ) saya non aktif
baik latihan maupun pertandingan karena alasan kelurga. Aktif kembali mulai
pertengahan 2011 sampai sekarang.
Pada dasarnya,
penyelenggaraan Latihan Bersama Triwulan se Eks Karesidenan Kedu dan Banyumas
ini bertujuan untuk memperbanyak arena latih tanding dan forum silaturahmi
antar peserta. Belum sebagai ajang ukur prestasi dan pengembangan olahraga
bridge secara khusus. Dengan sistem top bottom dan dua babak (penyisihan dan
final untuk 10 pasangan berperingkat tertinggi), selama ini pasangan dari
Kabupaten Cilacap, Temanggung dan Kebumen merupakan pasangan pemain yang biasa
menempati peringkat 3 besar di babak final. Kabupaten Banyumas selalu
menempatkan pasangan pemain di babak final, tetapi baru 4 atau lima kali
mencatatkan diri di peringkat 3 besar sepanjang 11 putaran Latihan Bersama
Triwulan ini berlangsung. Sementara itu, Kabupaten Wonosobo baru 1 atau 2 kali
masuk peringkat 3 besar karena sangat minimnya atlet.
Secara umum, ajang
latih tanding bagi para atlet bridge di eks Karesidenan Kedu dan Banyumas ini
tetap menjadi agenda penting selain Bupati Temanggung Cup yang di tahun 2012
adalah penyelenggaraan ke 12 kalinya. Kemampuan Pengurus Kabupaten GABSI Temanggung
(Gabtema) mempertahankan kelangsungan ajang tanding selingkup dua provinsi :
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta ini adalah dedikasi para senior, khususnya mantan
Ketua Bp. Tri Ratno dan kawan-kawan yang selalu mengusahakan agar turnamen
terbuka ini terus berlangsung sangat layak mendapat apresiasi tinggi. Boleh
jadi, Bupati (sekarang bernama Temanggung CUP) adalah ajang tanding bridge
rutin yang tersisa di Jawa Tengah.
Dari Temanggung Cup
pula muncul gagasan agar Latihan Bersama Triwulan Pengkab GABSI se eks
Karesidenan Kedu dan Banyumas dapat ditingkatkan sebagai ajang ukur prestasi,
maka Kebumen dan Temanggung berinisiatif menjadikannya “lebih bernilai” yaitu
merintis jalan menuju pencatatan master point local di akhir tahun. Untuk
kemudian, catatan itu akan dilaporkan keoada PB GBASI agar diakui dan
diapresiasi. Pengkab GABSI Kebumen sebagai tuan rumah putaran I tahun 2013
mengemasnya dengan nama SIRKUIT DUMAS 2013. Dan sangat mungkin berubah nama
menjadi SIRKUIT DULONGMAS jika eks Karesidenan Pekalongan bergabung di
dalamnya. Semoga.
Minggu, 27 Januari 2013
Komentar
Posting Komentar